Home • Serambi Riau • Pekanbaru
Datuk Besar H Marwas Diarak Warga Gunung Sahilan di Acara Balimau Kasai



Dok: SC
Pekanbaru - Sehari menjelang bulan suci Ramadhan 1446 H/ 2025, ratusan warga Desa Gunung Sahilan dan warga Desa Sailan Darusalam - Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat 28 Februari 2025, melakukan acara Mandi Balimau Kasai.
Hanya saja, acara tidak dapat digelar secara meriah karena Sungai dalam keadaan banjir besar. Akan tetapi, walaupun air sedang naik, tidak menyurutkan niat warga mengikuti acara yang merupakan simbol menyucikan diri dari segala dosa lahir dan batin.
Acara Balimau Kasai atau Petang Megang di awali dengan mengarak H Marwas - Datuk Besar Kholifah Kampar Kiri dan Ninik Mamak atau Kholifah Kenegerian Gunung Sahilan lainnya. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa H Marwas Datuk Besar Gunung Sahilan yang dinobatkan dan ditetapkan 15 Desember 2024, merupakan hasil musyawarah kerapatan lima luhak di Rantau Kampar Kiri, merupakan Kholifah Kampar Kiri gelar Datuk Besar Gunung Sahilan yang diakui dan di agung-agungkan warga Kenegerian Gunung Sahilan.
-
Perlu Dibaca :
Pekanbaru - Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Abdul Wahid-SF Hariyanto akan menggelar syukuran bersama masyarakat, di Masjid Raya Annur Provinsi...
Dari pantauan wartawan, prosesi mandi balimau atau balimau kasai ini, di ikuti ratusan warga dari dua dessa yaitu Desa Gunung Sahilan dan Desa Sailan Darusalam KKecamatan Gunung Sahilan. Acara dapat terlaksana dengan baik karena adanya kerjasama antara aparat pemerintah desa, ulama dan masyarakat yang disebut “tali bapilin tigo atau dengan kata lain disebut tigo tungku sajorangan”.
Hal itu disampaikan H Marwas – Datuk Besar Gunung Sahilan kepada sejumlah wartawan usai pelaksanaan acara petang megang di Gunung Sahilan Jumat (28/2) sore.
Sebagaimana diketahui, Balimau Kasai umumnya dikenal di daerah Kampar, sedangkan masyarakat Pekanbaru biasa menyebutnya dengan acara Petang Megang dan di daerah Indragiri dikenal dengan nama balimau saja.
-
Perlu Dibaca :
Pekanbaru - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) mengalokasikan anggaran pengadaan bibit sapi dan...
Balimau Kasai merupakan tradisi mandi menjelang masuknya bulan suci Ramadhan atau bulan puasa. Biasanya masyarkat akan mandi menggunakan air yang dicampur dengan limau atau jeruk. Jenis limau itu bermacam-macam, dari limau purut, limau nipis, atau limau kapas.
Balimau Kasai bagi masyarakat Riau mempunyai makna yang mendalam, yaitu sebagai sarana bersuci sehari sebelum Ramadhan. Pelaksanaan Balimau Kasai biasanya dilakukan pada petang hari dilakukan secara kolektfif oleh masyarakat.
Oleh karenanya, tradisi ini bukan sekedar untuk menyucikan diri jelang puasa, akan tetapi, juga jadi ajang memperkuat rasa persaudaraan sesama Muslim dengan saling mengunjungi dan meminta maaf. (***/Red)
Komentar Via Facebook :