Pekanbaru - Penjabat Walikota Pekanbaru, Muflihun meminta memyampaikan bahwa Pemko Pekanbaru memiliki 4 (empat) program prioritas. Program itu telah dijalankan sehingga sudah membuahkan hasil dengan meraih sertifikat Adipura.

Hal tersebut disampaikan Pj Walikota Pekanbaru dalam acara silaturahmi dengan para mubalig dan dan mubaligah, Minggu, (19/3/2023).

"Hari ini saya, saya bersilaturahmi dengan para mubalig dan mubaligah dalam menyambut bulan suci Ramadan. Peran ustaz dan ustazah ini sangat besar dalam merubah warna Pekanbaru ini," ujar Uun akrab disapa Pj Wali Kota Pekanbarun itu dinukil dari laman pekanbaru.go.id.

Uun pun membeberkan program-program prioritas Pemko Pekanbaru diyakininya bisa sampai ditengah masyarakat berkat peran mubalig dan mubaligah terutama soal kebersihan dan sampah di Pekanbaru.

"Saya berupaya hingga 10 menjabat Pj Wali Kota Pekanbaru membersihkan Kota Pekanbaru mendapat sertifikat Adipura tahun ini," ungkap Muflihun.

Pun, Uun optimis dan mudah-mudahan Pemko Pekanbaru bisa meraih Piala Adipura tahun mendatang. 

Ia melanjutkan, selain fokus pada kebersihan kota, empat program prioritas program prioritas seperti program Doctor on Call, beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan mahasiswa tidak mampu.

"Santunan kematian bagi orang miskin Rp1 juta kepada ahli waris, dan subsidi bunga pinjaman bagi UMKM yang kurang modal," papar Uun.

"ampaikan di masjid-masjid bahwa Pemko Pekanbaru punya program Doctor on Call di tiap puskesmas. Program ini harus sampai ke masyarakat," Pj Wako menambahkan.

Uun pun tak menampik sejauh ini Pemko Pekanbaru seakan ada jarak dengan masyarakat.

"Makanya, hubungan silaturahmi dan komunikasi dibuka kembali dengan masyarakat," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Uun juga menyampaikan ke para mubalig dan mubaligah menyampaikan kepada umat agar menghindari politik uang pada Pemilu 2024 nanti.

"Masyarakat diimbau memilih orang-orang yang mau merubah Pekanbaru ke arah lebih baik. Karena saat ini, angka pengangguran, kemiskinan, dan infalisi masih tinggi," tegasnya.

"Kita harus bersinergi. Saya minta sekda agar mengadakan acara silaturahmi dengan mubaligh dan mubaligh setiap tiga bulan," pesan Uun.

Terkait honor para juru dakwah, Uun telah mendengaran ada yang menerima Rp150.000 dalam sekali ceramah. Bahkan, uang itu diberikan dalam pecahan Rp5.000.

"Kami akan bahas aturannya soal honor para ustaz dan ustazah ini. Kami pelajari dahulu regulasinya. Selama ini, pemko hanya memberikan honor kepada para ketua RT-RW, kader posyandu, dan imam masjid," tutup Muflihun.