Home • Serambi Riau • Pekanbaru
Aktivitas Galian Tanah Timbun dan Pasir 'Marak' di Desa Karya Indah Kampar



Salah satu lokasi aktivitas Galian Tanah Timbun di kilomter 6 Desa Karya Indah, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. (Dok: SC)
Pekanbaru - Aktivitas galian tanah timbun dan pasir diduga belum mengantongi izin alias illegal merajalela beroperasi. Aktivitas galian atau kuwari beroperasi rersebar di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar mencapai puluhan titik galian C. Hebatnya lagi, puluhan aktivitas galian C diduga dikendalikan oknum berinisial I.
Penelusuran Awak Media ini dalam sebulan terakhir ini, aktivitas galian iru titik awalnya beroperasi di Kilometer 6 Garuda Sakti, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, tepatnya tak jauh dari Perumahan Surya Darma Prima (SDP). Kabarnya, aktivitas galian C bergeser ke wilayah Desa Karya Indah, tepatnya kilometer 9 tak jauh dari Ponpes di wilayah tersebut.
Aktivitas galian tak hanya beroperasi di Kilomter 6 tak jauh dari perumahan Sumber Daya Prima, jugq beroperasi Perum Beringin Setia Jaya (BSJ).
-
Perlu Dibaca :
Pekanbaru - Rehab Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kampar, Provinsi Riau sangat fantastis. Proyek yang menelan biaya...
Bahkan, beberapa waktu lalu pengakuan warga Perum SDP yang tinggal didaerah itu, aktivitas sempat dikomplain karena lalu lalang pengangkutan truk tanah timbun maupun pasir sehingga membuat akses jalan perumahan warga rusak. Protes warga pun seakan tak dihiraukan sang pemilik galian yang disebut pemiliknya oknum beinisial I.
"Kami tidak protes soal aktivitas mereka. Hanya saja, jalan kami rusak akibat lalu lalang melewati jalan akses perumahan kami," ujar warga SDP saat disambangi posko waktu protes beberapa waktu lalu.
Warga membenarkan pemilik galian dikendalikan oknum berinisial I. Bahkan, warga mempertanyakan aktivitas kembali berlanjut karena sempat terhenti.
-
Perlu Dibaca :
Pekanbaru - Ditlantas Polda Riau laksanakan Rakernis fungsi lalu lintas pada 2023, bertempat di salah satu hotel di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau,...
"Sempat terhenti karena terkena razia dan alat berat disita oleh aparat. Entah kenapa berlanjut lagi," timpal warga lalinnya.
Di akses jalan poros, disiapkan penampungan uang bagi truk pengangkutan setiap tanah timbun maupun pasir diangkut truk. Di area perumahan Sumber Daya Prima (SDP) ada posko disiapkan setiap truk lintas.
Selama aktivitas galian yang dikendalikan Oknum berinisial I berjalan, dilakukan pungutan terhadap truk pengangkut tanah timbun maupun pasir. Untuk besaran uang yang dipungut jika truk mengakut tanah timbun dihargai Rp120 ribu. Sedangkan, truk yang mengangkut pasir dibandrol Rp200 ribu per sekali angkut.
Kemudian, pihak pemilik galian oknum berinsial I membuat kebijakan sebagian uang yang terkumpul disetor ke perangkat RT setempat setiap harinya jika aktivitas berjalan. Sehingga, pemilik galian menyiapkan posko penampungan pungutan.
Tak jauh dari aktivitas galian diduga milik oknum berisial I, ada juga pemilik galian oknum berinisial S dan T. Pun, juga disiapkan posko pengumpulan yang jasa pengangkutan. Besaran nilai uang dipungut oknum berinsial S dan T, tak jauh berbeda dengan besaran nilai dipungut yang diterapkan oknum berinisial I.
Meskipun, aktivitas dilakukan oknum berinisial T dan S, konon tetap dibawah kendali oknum berinisial I. Aktivitas galian milik oknum berinisial I, kian menggurita di wilayah Desa Karya Indah. Lokasi aktivitas galian C di Desa Karya Indah, tercium di kilometer 8 tak jauh dari pondok pesantren.
"Ada aktivitas galian Pasir dan kerikil, masih baru. Katanya, milik oknum I," titah warga saat disambangi belum lama ini.
Aktivitas galian C di wilayah Desa Karya Indah terhenti sementara menyambut Idul Fitri 1444 H. Konon kabarnya, aktivitas galian berlanjut, usai merayakan lebaran nanti.
Sejauh oknum pemilik Galian disebut-sebut miik oknum berinisial I, saat dilayangkan konfirmasi belum merespon. Meski dihubungi via telepon whatsapp dengan nomor +62852-6424-2XXX tak berdering juga tak direspon. (Bersambung/Red)
Komentar Via Facebook :